Wawancara Jurnalistik
Wawancara adalah upaya yang dilakukan seseorang atau suatu pihak untuk mendapatkan keterangan, atau pendapat mengenai sesuatu hal yang diperlukannya untuk tujuan tertentu, dari seseorang atau pihak lain dengan cara tanya jawab.
Jurnalistik berasal dari bahas Prancis, yaitu "du jour" dan bahasa Inggris, yaitu "journal", yang memiliki arti catatan harian. Jadi, jurnalistik bisa diartikan sebagai catatan harian tentang sebuah peristiwa-peristiwa, yang pada saat ini, peristiwa-peristiwa tersebut, kita sebut sebagai berita.
Maka, dapat disimpulkan bahwa wawancara jurnalistik adalah kegiatan wawancara yang dilakukan dengan tujuan, untuk kebutuhan penulisan produk jurnalistik. Narasumber dalam pelaksanaan wawancara jurnalistik, bisa ditentukan terlebih dahulu atau pun tidak, tergantung dengan kondisi lingkungan, saat dilakukannya wawancara jurnalistik.
Produk-produk jurnalistik yang dimaksud, adalah:
1. Berita: merupakan produk jurnalistik yang berisikan informasi, yang bersifat aktual.
2. Feature: produk jurnalistik yang memuat informasi yang ada dibalik sebuah peristiwa, yang menjadi berita. Feature juga mengandung human interest (nilai kemanusiaan).
3. Laporan mendalam: produk jurnalistik yang memuat dua atau lebih penulisan feature, tentang sebuah peristiwa yang sama.
4. Opini: produk jurnalistik yang terdiri dari artikel, tajuk rencana dan juga surat pembaca.
5. Reproduksi: produk jurnalistik yang terdiri dari karya-karya fiksi, seperti cerpen, cerita bersambung, sajak, dan puisi.
Wawancara tidak juga digunakan dalam semua kegiatan penulisan produk jurnalistik. Wawancara, hanya digunakan dalam penulisan berita, feature, dan laporan mendalam. Selain itu, wawancara juga terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Wawancara tertutup: wawancara yang jawabannya terbatas. Biasanya berupa questionaire (angket), dalam sebuah questionaire sudah terdapat pilihan jawaban, seperti ya atau tidak.
2. Wawancara terbuka: wawancara yang jawabannya tidak terbatas atau tidak terikat.
Komentar
Posting Komentar