Tumbuhkan Minat Baca Anak, Agus Wahyudi Dirikan Pusteling
Jakarta - Berawal dari hobi membaca sejak kecil, Agus Wahyudi kini membuka sebuah perpustakaan, yang dinamai Pustaka Keliling Sepekan.
Ia mendirikan Pustaka Keliling Sepekan (Pusteling) saat buku-buku yang telah disiapkan untuk anaknya sudah tidak terpakai, karena buah hatinya mulai beranjak dewasa. "Karena saya dari kecil suka baca, jadi saya udah siapin beberapa buku seperti ensiklopedia untuk anak-anak saya, agar mereka jadi hobi baca juga," ujarnya pada BeritaBaik.
Buku-buku yang sempat dibaca oleh anaknya tersebut, kemudian hanya menumpuk di rumah, ketika anak sulungnya sudah tidak lagi membaca buku anak-anak. Agus pun kemudian berinisiatif untuk membuka taman baca di halaman rumahnya yang berada di kawasan Cikupa, Tangerang.
Namun, seiring berjalannya waktu, buku-buku yang ia sediakan jumlahnya semakin sedikit. Banyak dari pengunjung yang datang, tidak mengembalikan buku yang telah dipinjam.
Karena situasi yang seperti itu, pria berusia 40 tahun tersebut, memutuskan untuk membuka perpustakaan keliling yang dibuka di daerah rumahnya setiap akhir pekan. Bermodalkan sebuah terpal dan banner standing yang bertuliskan nama dan logo perpustakaan. Agus membuka perpustakaan yang bersifat gratis yang berlokasi di pasar pagi dari pukul 06.00 - 09.00 WIB.
Pengunjung yang datang boleh membaca buku-buku tersebut secara gratis, tanpa dipungut biaya. Namun, buku yang dibaca tersebut tidak diperkenankan untuk dibawa pulang. Adanya peraturan tersebut guna menghindari koleksi buku yang bisa saja hilang, seperti sebelumnya.
"Pengunjung yang datang ke Pusteling bebas memilih buku dan melakukan aktivitas apapun ketika membaca. Misalnya, ada yang membaca sambil makan, ya tidak apa-apa. Mereka tidak perlu takut buku-buku tersebut rusak," kata Agus.
Awalnya, buku yang ada di Pustaka Keliling Sepekan ini berasal dari modal pribadi. Berkat media sosial, saat ini sudah ada bantuan dari beberapa kenalannya yang memberikan bantuan berupa buku ataupun uang untuk menambah koleksi buku di Perpustakaan Keliling Sepekan. Berkat bantuan tersebut, jumlah buku yang ada di perpustakaan Agus saat ini pun semakin bertambah banyak.
Biasanya saat membuka Pusteling, ia dari rumah membawa buku-bukunya menggunakan tas bronjong yang ditaruh pada motornya. Dengan adanya bantuan yang masuk, dari yang awalnya buku tersebut hanya membutuhkan satu tas bronjong untuk membawanya, kini sudah bertambah menjadi tiga.
Buku yang ada di Pusteling pun sangat beragam, ada buku anak-anak, remaja, dan dewasa. Dengan komposisi 70 persen buku anak, 15 persen buku remaja, dan 10 persen buku dewasa.
Banyaknya buku anak yang ada di Pusteling ini dikarenakan prioritas dari perpustakaan yang didirikan oleh Agus adalah anak-anak dari usia TK sampai kelas 3 SD. Buku-buku anak tersebut terdiri dari buku cerita, ensiklopedia dengan gambar-gambar yang menarik, dan buku lain yang dapat menambah pengetahuan anak-anak.
Untuk menghindari rasa bosan pengunjung dan mencari pembaca baru, Agus pun sering membuka Pustelingnya di tempat yang berbeda-beda. Tidak jarang, ia bekerja sama dengan komunitas lain, sekolah, atau aparat setempat seperti RT dan RW.
Selama dua tahun belakangan ini, Agus hanya mengelola Pusteling seorang diri. Memang sudah lumayan banyak relawan yang ingin membantunya, namun Agus menolak karena ia baru akan menerima tawaran tersebut saat targetnya telah tercapai.
Targetnya yakni koleksi buku yang ia punya bisa mencapai empat atau lima paket tas bronjong. Ia berharap dengan adanya Perpustakaan Keliling Sepekan ini, bisa menambah minat baca dan pengetahuan masyarakat, terutama anak-anak.
Komentar
Posting Komentar